Perpustakaan

SEJARAH SINGKAT PERPUSTAKAAN JASA BACA SMA KATOLIK ST. FRANSISKUS SAVERIUS RUTENG

Perpustakaan   Jasa Baca   SMA Katolik St. Fransiskus Saverius Ruteng  adalah  bagian yang  tidak terpisahkan dari   lembaga pendidikan SMA Katolik St. Fransiskus Saverius Ruteng     berada di bawah tanggung jawab Kepala Sekolah. Perpustakaan Sekolah adalah sebuah unit kerja dan melakukan kegiatan atau fungsi pengadaan, pengolahan, penyimpanan, dan pendayagunaan koleksi untuk mendukung proses pembelajaran. Keberadaan perpustakaan ini bertujuan untuk menumbuhkembangkan minat, kemampuan, dan kebiasaan membaca, dengan memanfaatkan bacaan sebagai sumber  informasi dan pengetahuan. 

Sejarah  berdirinya  Perpustakaan Jasa  Baca  SMA Katolik St. Fransiskus Saverius Ruteng tidak dapat dipisahkan dari  lembaga induknya  yaitu SMA Katolik     St. Fransiskus Saverius  Ruteng. Sekolah ini didirikan  tahun 1987 oleh  Yang Mulia Uskup Ruteng, Mgr. Eduardus Sangsun, SVD dan Ketua Yayasan Sekolah Umat Katolik Manggarai (SUKMA), Pater Aloisius  Mitan, SVD dengan  SK Nomor: 389.1/I/SMAK-FS/SKN/1987 tanggal 17 Juli 1987.  Kemudian, pada   tanggal 26 Mei 1988, pemerintah melalui Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Propinsi Nusa Tenggara Timur mengeluarkan izin operasional dengan Surat Keputusan Nomor: 1256/I.C2/I/88.

Perpustakaan Jasa Baca SMA Katolik St. Fransiskus Saverius Ruteng  berdiri tahun 1987 melaui  SK  Badan Pengurus Yayasan SUKMA Pusat Daerah Tingkat II Manggarai Nomor:  390/P.SMAK-FS/SKM//87 tanggal 25 Juli 1987.  Perpustakaan Jasa Baca SMA Katolik             St. Fransiskus Saverius Ruteng memiliki visi dan misi sebagai berikut.  

VISI: Menjadi  pusat  informasi, pusat ilmu pengetahuan, dan     penopang keberhasilan kegiatan belajar mengajar bagi warga sekolah. 

Misi:  

  1. Menyediakan referensi buku dan majalah  yang lengkap.
  2. Menerapkan manajemen perpustakaan yang mengacu pada  Standar Nasional Pendidikan. 
  3. Mengembangkan dan mengintensifkan hubungan perpustakaan sekolah dengan lembaga-lembaga pendidikan serta instansi lainnya yang telah memiliki reputasi  baik.
  4. Melaksanakan kegiatan membaca dan menulis secara optimal yang berorientasi pada pencapaian budaya baca.

Selama dua tahun  pelajaran,  ( 1987/1988  dan  1988/1999)  gedung perpustkaan Jasa Baca menggunakan gedung pinjaman milik Pendidikan Guru Agama Katolik (PGAK) St. Sirilus Ruteng. Yang berlokasi di Wae Palo Ruteng.

 

Beberapa data awal  berdirinya Perpustkaan Jasa Baca SMA Katolik St. Fransiskus Saverius Ruteng adalah sebagai berikut:

  1. Sumber dana  perpustakaan  berasal  dari Yayasan SUKMA Pusat Ruteng dan sumbangan  dari siswa   sebesar Rp 6500 (enam ribu lima ratus rupiah) per tahun.
  2. Koleksi  pustaka:  Buku Teks :   138  judul dan 177  eksemplar;  Buku Non Fiksi:   12 judul dan    12 eksemplar.  Buku Refrensi : 9  judul dan    83  eksemplar. 
  3. Anggota perpustakaan  adalah  guru-guru, pegawai dan siswa  yang berjumlah 37 orang. a. Guru-guru:  7 orang
  4. Pater Alo Mitan, SVD
  5. Drs. Damianus Habun
  6. Rm. Drs. Fransiskus Xavier Dominggo, Pr
  7. Drs. Gerardus Bibang
  8. Agustinus Sri Widodo, B.A. 
  9. Drs. Christoforus Mahal
  10. Drs. Rafael Jekaut
  11. Pegawai: 1 orang (Yohanes Jure, petugas perpustakaan merangkap pengawai sekolah) c.Siswa-siswa :   29   orang
  12. Anselmus Atjak
  13. Apolinarius Andu Kerau 
  14. Alfonsus Kasman
  15. Damianus Jehuru
  16. Darius Mangka
  17. Emirensiana Dimur 
  18. Elisabet Serina
  19. Eduardus Talus 
  20. Fransiska Surya
  21. Gabriel Nggeal
  22. Gaudensia Y.S. Kama
  23. Helena Dane
  24. Helena Nahut
  25. Katarina Hadinda
  26. Karolus Tatu
  27. Florentina Ndie
  28. Lusia Ujun
  29. Marianus Amput 
  30. Mateus Jotong 
  31. Mauritius Dorman
  32. Maria E. Sedis
  33. Nasri Gaya
  34. Theodora G. Dambot 
  35. Philipus Madi
  36. Pius Tampur
  37. Remigius M. Muksim 
  38. Robertus D. Gour
  39. Valentina I. Tampur
  40. Wihelmus Bastian

 

  1. Jam buka perpustakaan

Perpustkaan dibuka setiap hari   sesuai dengan kalender kegiatan SMA Katolik St. Fransiskus Saverius Ruteng.

 Sejak bulan Juli 1990, pelayananan perpustakaan mulai ditangani oleh pegawai khusus perpustakaan, Theresia Nasa.

Pada bulan April 1989, pihak Keuskupan Ruteng mulai  membangun gedung sekolah  di kompleks misi Ruteng. Gedung ini digunakan untuk ruang kelas,  kantor sekolah, dan ruang perpustakaan.  Pada bulan Juli 1989,   proses Kegiatan Belajar Mengajar dan pelayanan Perpustakaan  mulai dilaksanakan  di Kompleks misi Ruteng. 

Pada bulan Juli tahun 2000, pihak Keuskupan Ruteng, melalui yayasan Persekolahan Yayasan SUKMA Pusat, membuka  SMP St. Fransiskus Xaverius Ruteng. Kegiatan  belajar mengajar   SMP tersebut dilaksanakan dengan memakai  fasilitas SMA, termasuk tanah dan gedung. Sejak saat itu,  Juli 2000, SMA Katolik St. Fransiskus Saverius  Ruteng pindah ke alamat sekarang yaitu  Kompleks Misi Ruteng (Belakang Gereja Katedral Lama). Di lokasi baru ini, pihak Keuskupan Ruteng membangun secara bertahap  fasilitas sekolah sesuai  Standar Nasional Pendidikan.

Selama 24 tahun (1989-2013)  Perpustkaan Jasa Baca  SMA Katolik St. Fransiskus Saverius Ruteng   belum memiliki gedung khusus untuk perpustkaan. Pelayanan perpustakaan dilakukan di salah satu ruang kelas. 

Pada tahun 2013 SMA Katolik St. Fransiskus Saverius Ruteng mendapat bantuan Dana Alokasi Khusus (DAK) Perpustkaan dari pemerintah Kabupaten Manggarai. Gedung perpustkaan ini selesai dibangun pada bulan Desember 2013. Sejak bulan Januari 2014, pelayanan Perpustakaan Jasa Baca SMA Katolik St. Fransiskus Saverius Ruteng  dilakukan di Gedung yang sesuai dengan  Standar Nasional Pendidikan (SNP). 

 

Dalam perkembangan selanjutnya, Perpustakaan Jasa Baca SMAK St. Fransiskus Saverius Ruteng mengalami perubahan yang signifikan. Perpustakaan Jasa Baca yang sebelumnya hanya tampil dalam bentuk fisik berkembang menjadi Perpustakaan Digital (Digital Library). Digitalisasi perpustakaan ini berawal dari penggunaan Senayan Library Management System (SLiMS) yang memfasilitasi pendataan buku-buku ke dalam sistem komputer (komputerisasi). SLiMS adalah sistem otomasi perpustakaan open source (akses terbuka) berbasis website yang dikembangkan oleh Pusat Informasi dan Humas Departemen Pendidikan Republik Indonesia. Dengan perangkat lunak ini, sejak bulan Januari 2021, juduljudul buku fisik yang menjadi koleksi perpustakaan dimasukan ke dalam komputer, sehingga dapat diakses secara elektronik melalui laman perpustakaan.

Meskipun demikian, judul-judul buku yang didaftarkan ke dalam sistem komputer belum dapat diakses secara online. Penggunaan Senayan Library Management System sejauh ini hanya terbatas untuk mendaftarkan judul-judul buku ke dalam komputer yang tersedia di ruang perpustakaan. Judul-judul buku tersebut baru dapat diakses melalui laman perpustakaan setelah SLiMS di-online-kan.

Sejak bulan Februari 2021, Perpustakaan Jasa Baca SMAK St. Fransiskus Saverius Ruteng mulai mengembangkan sistem digital dalam bentuk aplikasi. Aplikasi perpustakaan yang diberi nama “Digilib SMAK St. Fransiskus Saverius Ruteng” itu dapat diunduh melalui Playstore di telepon pintar Android dan Personal Computer (PC). Pengelola Digilib (digital library), Maria Rosario Q. E. Suwandini, dalam kerjasama dengan PT Enam Kubuku Indonesia mengadakan 393 koleksi judul buku dengan 408 eksemplar. Buku-buku yang terdapat di dalam aplikasi Digilib tersebut dapat diakses oleh semua pengguna yang sudah mempunyai akun. Dalam perencanaan pengelolaan perpustakaan, Digilib SMAK St. Fransiskus Saverius Ruteng akan terus dikembangkan dengan menambah koleksi buku, jurnal, dan majalah dari waktu ke waktu.           

Bagikan kepada teman anda ...